Kamis, 06 April 2017

resume 1


Hai sahabat blogger!!!!
pada postingan blogger wanda kali ini wanda akan membawakan materi tentang pembelajaran loo supaya kita tahu apa itu proses pembelajaran dan apa itu yang bukan proses pembelajaran.
Untuk itu mari kita membaca materi ini supaya kita tahu apa itu proses pembelajaran yang baik, oke langsung saja sahabat bloger membacanya dan semoga pada materi ini bermanfaat untuk sahabat blogger. Selamat membaca!!!



Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial



Pada teori ini kita akan membahas tentang apa itu pembelajaran, apa yang disebut belajar dan bukan belajar, pendekatan untuk pembelajaran, pendekatan behavioral unttuk pembelajaran, dan lainnya yang mengenai dengan proses pembelajaran.
Yang dimaksud pembelajaran yaitu proses permanen dalam perilaku, pengetahuan, dan keterampilan kognitif yang terjadi melalui pengalaman. Pembelajaran bukan juga proses yang terjadi secara berwaris sejak lahir. Pada pendekatan yang didiskusikan pada materi ini dinamakan behavioral. Behaviorisme adalah pandangan dalam suatu perilaku yang dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi secara langsung, bukan melalui proses mental. Pengkodisian klasik dan operan adalah pandangan behaviorisme yang menekankan pembelajaran asosiatif. Pada ahkir-ahkir ini ilmu psikologi semakin mengarah kognitif selama ahkir abad ke-20 dan penekanan kognitif masih berlanjut sampai sekarang. Ini mencerminkan ada empat pendekatan kognitif untuk pembelajaran dalam materi ini antara lain yaitu: pendekatan kognitif sosial yang menekankan pada interaksi faktor perilaku, lingkungan, dan person/kognisi dalam menjelaskan pembelajaran. Pendekatan pemerosesaninformasi menitiberatkan pada bagaimana anak mengolah informasi melalui atensi, memori, pemikiran, dan proses kognitif lainnya. Pendekatan konstruktivitis kognitif menekankan pada kontruksi pengetahuan dan pemahaman oleh anak. Pendekatan kontruktivitis sosila menekankan pada upaya kerjasama dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
Kalian tahu sahabat blogger perbandingan antara pengondisian klasik dengan pengondisian operan?
Perbandingan antara pengkondisian klasik dengan pengondisian operan antara lain yaitu;

Dalam pengondisian klasik, orang yang belajar itu menghubungkan stimulus atau mengasosiasikan stimulus. Stimulus yang netral (seperti melihat orang) menjadi diasosiasikan menjadi stimulus yang bermakna dan memperoleh kemampuan untuk menimbulkan respon (US), Conditioned stimulus (CS), Uncoditioned Respon (UR), dan Conditoned Respon (CR). Pengondisian klasik juga melibatkan generalisasi, diskriminasi, dan pelenyapan. Generalisasi adalah kecendrungan dari suatu stimulus baru yang sama dengan stimulus yang terkondisikan orisinil untuk menghasilkan respon yang serupa. Diskriminasi terjadi ketika organisme merespon pada stimulus tertentu tetapi tidak pada stimulus lain. Pelenyapan adalah pelemahan CR karena tidak ada US. Desensitisasi sistematis merupakan metode yang didasarkan pada pengondisian klasik untuk mengurangi kecemasan dengan visualisasi suksesif atau situasi yang menghasilkan kecemasan. Pengondisian klasik dapat lebih baik dalam menjelaskan perilaku nonsukarela ketimbang perilaku sukarela.
Dalam pengondisian operan atau pengkondisian instrumental, arsitek utama pengkondisian operan adalah B.F. Skinner , yang mendasarkan idenya pada pandangan konstruksionisan E.L Thorndike. Hukum efek Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti hasil positif akan diperkuat, sedangkan yang diikuti hasil negatif akan diperlemah. Pandangan nya dinamakan teori S-R. Skinner mengembangkan ide thorndike ini. Penguatan adalah kosekuensi yang meningkatkan probabilitas terjadinya suatu perilaku; hukumannya adalah kosekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Dalam penguatan positif, perlaku meningkatkan stimulus imbalan. Dalam penguatan negatif perilaku menigkat karena responnya menghalagi stimulus yang tidak disukai. Dalam pengondisian operan juga ada generalisasi, diskriminas, dan pelenyapan. Generalisasi berati memberikan respon yang sam untuk stimulus yang sama. Diskriminasi berati membedakan antara stimuli atau kejadian lingkungan. Pelenyapan terjadi pada saat respon penguat sebelumnys tidsk lagi diperkuat dan responya menurun.
Berikut adalah amplikasi analisis perilaku untuk pendidikan;

Analisis perilaku terapan berati mengaplikasikan prinsif pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia.
Prinsip Premack menyatakan bahwa aktivitas probabilitas tinggi dapat digunakan sebagai untuk penguat aktivitas probabilitas yang rendah. Perjanjian (contacting) adalah menempatkan kontigensi penguatan dalam kesepakatan tertulis. Sebuah dorongan adalah stimulus tambahan yang meningkatkan kemungkinan suatu stimuli diskriminatif akan menghasilkan hasil yang diinginkan. Pembentukan adalah pengajaran perilaku baru dengan secra terus-menerus memperkuat perilaku yang mendekati perilaku sasaran.
Strategi yang digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan antara lain; menggunakan penguatan disferensial, menghentikan penguatan, menjauhakan stimulus yang digunakan, dan menyajikan stimulus yang menyenangkan. Dalam penguatan diferensial, guru bisa memperkuat perilaku yang lebih tepat atau perilaku yang bertentangan dengan apa yang murid lakukan. Menghentikan pelenyapan adalah menghilangkan penguatan dari peilaku. Banyak perilaku yang tidak tepat justru bertahan karena atensi guru, jadi meninggalkan perhatian bisa meninggalkan perilaku yang tak tepat.
Apabila dipakai secara efektif, teknik behavioral dapat membantu sahabat blogger untuk mengelolah kelas. Kritikus mengatakan bahwa pendekatan ini terlalu menekankan pada kontrol eksternal dan kurangnya mengontrol internal. Mereka juga berargumen bahwa pengabdian faktor kognitif berati menyia-nyiakan potensi murid yang besar.para pengkritik itu memperingati bahwa guru yang terlalu fokus pada pengolahan kelas dengan menggunakan teknik operan mungkin akan terlalu memperhatikan perilaku dan kurang memperhatikan pembelajaran akademik.
Pendekatan kognitif sosial untuk pembelajaran;

Albert bandura adalah arsitek utama dari teori kognitif sosial, model pembelajarannya mencakup tiga faktor utamanya: perso/ kognisi , perilaku, dan lingkungan. Faktor person ditekankan oleh bandura belakangan ini adalah self-efficacy, keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil yang positif.
Pendekatan perilaku kognitif bertujuan membuat murid memonitor, mengelola, dan mengatur perilaku sendiri ketimbang dikontrol oleh faktor eksternal. Dalam beberapa kalangan pendekatan ini dinamakan moditifikasi perilaku kognitif. Pendekatan perilaku kognitif berusaha mengubah mikonsepsi murid, memperkuat keterampilan mereka dalam mengatasi masalah, meningkatkan kontrol diri mereka, dan mendorong refleksi diri konstruktif. Metode instruksi diri adalah teknik perilaku kognitif yang dimaksudkan mengajari murid mengganti pernyataan negatif tentang diri diri menjadi pernyataan yang lebih positif.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar